Senin, 01 November 2010

DIKSI ATAU PILIHAN KATA

1. PENGERTIAN

Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupu tulisan. Di samping itu, pemilihan kata itu harus pula sesuai dengan situasi dan tempat penggunaan kata.

2. MAKNA DENOTATIF DAN KONOTATIF

2.1 Makna Denotatif

Makna Denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya.

Misal : kata Makan

Kata ini berarti memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah, dan ditelan. Makna ini berarti denotatif.

2.2 Makna Konotatif

Makna Konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual.

Misal : Kata kamar kecil

Kata ini berarti sebuah ruangan yang kecil pada makna denotatif tapi pada makna konotatif berarti jamban.

1

Makna konotatif dan makna denotatif berhubungan erat dengan kebutuhan pemakaian bahasa. Dari contoh diatas kita dapat menyimpulkan makna denotatif adalah makna yang bersifat umum, sedangkan makna konotatif lebih bersifat pribadi dan khusus.

3. MAKNA UMUM DAN KHUSUS

3.1 Kata Umum

Kata Umum adalah kata dengan acuan yang lebih luas

Misal : ikan, bunga, desa, kota, dan bangsa.

3.2 kata Khusus

Kata Khusus adalah kata yang acuannya lebih khusus atau spesifik

Misal : ikan gurame, bunga mawar, desa Sukamaju, Kota Depok, dan Bangsa Eropa

4. KATA KONKRET DAN ABSTRAK

4.1 Kata Konkret

Kata yang acuannya semakin mudah diserap pancaindera

Misal : Meja,rumah, mobil, air, cantik, dll

4.2 Kata Abstrak

Kata yang acuannya tidak mudah diserap pancaindera. Kata ini biasa digunakan untuk mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak mampu membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus.

2

5. SINONIM

Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama tetapi bentuknya berlainan. Sinonim ini dipergunakan untuk mengalihkan pemakaian kata pada tempat tertentu sehingga kalimat itu tidak membosankan.

Contoh :

Cerdas , cerdik

Agung, besar, raya

Mati, mangkat, wafat, meninggal

dan lain-lain.

Kesinoniman masih berhubungan dengan masalah makna denotatif dan makna konotatif suatu kata.

6. PEMBENTUKAN KATA

Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar terbentuk kata baru melalui serapan.

6.1 Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kata baru, misalnya

Tata buku

Daya tahan

Daya pukul

Hari besar

Lepas tangan

dan lain-lain

3

6.2 Dari luar bahasa Indonesia terbentuk kata-kata melalui pungutan kata

Kata pungut dari bahasa dari luar bahasa Indonesia dibagi menjadi 4 :

6.2.1 Kita mengambil kata yang sudah sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia

Misal : bank, opname, golf, dan lain-lain

6.2.2 Kita mengambil kata dan menyesuaikan kata itu

Misal : subject menjadi subjek, standard menjadi standar, dan lain-lain

6.2.3 Kita menerjemahkan istilah-istilah asing

Misal : starting point = titik tolak, hearing = dengar pendapat, dan lain-lain

6.2.4 Kita mengambil istilah yang tetap seperti aslinya

Misal : de facto, status quo, cum laude, ad hoc, dan lain-lain

Sumber : CERMAT BERBAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI pengarang ZAINAL ARIFIN dan S. AMRAN TASAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.