Minggu, 29 November 2009

Konflik agama

Agama sebagai suatu landasan manusia hidup di dunia terkadang menimbulkan banyak permasalahan. Suatu kepercayaan yang terlalu mendalam bahkan terlalu berlebihan terkadang menyebabkan seseorang bersikap radikal dan menyerang agama lain karena mereka anggap salah.
Indonesia yang mengakui 6 agama pun tidak luput dari konflik agama. Contohnya konflik Poso, Sulawesi Tengah. Konflik agama adalah satu konflik yang akan sulit diselesaikan karena berlandaskan sesuatu yang sangat asasi.Sehingga konflik ini menjadi permasalahan yang akan sangat sulit diselesaikan. Konflik Poso pun tidak akan menjadi sangat berbelit-belit bila tidak ada profokator yang menyebabkan konflik.
Agama apapun pada dasarnya baik karena mengajarkan kebaikan pada umatnya. Jangan sampai rasa berlebihan menghancurkan kebaikan itu. Sikap toleran antar umat Bergama yang banyak diajarkan pada kita sejak kecil kan menjadi sia-sia bila kita membandingkan agama-agama yang ada.

Konflik Sosial

Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
Konflik sosial dapat terjadi karena berbagai prasangka dan sebab. Seperti, prasangka-prasangka ras, suku, agama, keyakinan politik atau ideology, dan lain sebagainya, dan sebab adanya ketidak-adilan dalam akses pada sumberdaya ekonomi dan politik. Adanya ketidak-adilan akses pada sumberdaya ekonomi dan politik memperparah berbagai prasangka yang sudah ada di antara kelompok-kelompok sosial.
Solusi yang terbail untuk konflik social adalah dengan sikap saling menghormati dan menghargai atau lbih kita kenal dengan toleransi. Konflik bukan hanya akan menghancurka suatu kelompok tapi juga akan menghancurkan suatu bangsa jika konflik yang ada tidak dapat di atasi.

Konflik dan Solusi

Konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya.
Konflik adalah salah satu pemicu perpecahan,ada beberapa pemicu konflik,salah satu nya adalah perbedaan latar belakang budaya.
Indonesia sebagai suatu Negara yang dilatar belakangi banya budaya dan adapt istiadat juga telah melewati banyak konflik, baik dari konflik social, politik, sampai Agama.
Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan konflik antar individu akan sering terjadi. Konflik yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah kominikasi yang kurang baik.
Solusi adalah jalan keluar yang sudah ditemukan setelah adanya pengambilan keputusan. Suatu solusi yang baik akan menghasilkan pemecahan konflik. Sehingga, konflik yang ada tidak akan berlarut-larut

Pengaruh Insentif Terhadap Organisasi

Dengan pemberian insentif dari perusahaan maka diharapkan karyawan memperoleh banyak keuntungan, seperti misalnya mendapatkan upah atau gaji yang lebih besar, mendapat dorongan untuk mengembangkan dirinya dan berusaha bekerja dengan sebaik – sebaiknya.
Apa itu insentif ? insentif merupakan suatu bentuk kompensasi yang diberikan kepada karyawan yang jumlahnya tergantung dari hasil yang dicapai baik berupa finansial maupun non finasial. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat dan lebih baik sehingga prestasi dapat meningkat yang pada akhirnya tujuan perusahaan dapat tercapai.
Tujuan insentif ada 2, bagi Perusahaan : Tujuan pelaksanaan pemberian insentif kepada karyawan dimaksudkan untuk meningkatkan produksi dengan cara mendorong mereka agar bekerja disiplin dan semangat yang lebih tinggi dengan tujuan menghasilkan kualitas produksi yang lebih baik serta dapat bekerja dengan menggunakan faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin. Bagi karyawan : Dengan pemberian insentif dari perusahaan maka diharapkan karyawan memperoleh banyak keuntungan, seperti misalnya mendapatkan upah atau gaji yang lebih besar, mendapat dorongan untuk mengembangkan dirinya dan berusaha bekerja dengan sebaik – sebaiknya.
Sehingga, dapat disimpulkan dengan adanya insentif diharapkan karyawan dapat bekerja dengan level yang lebih tinggi. Namun tanpa insentif Organisasi akan bergerak lamban karena para anggota organisasi merasa kurang mendapat dukungan.




Dengan pengeditan dari http://jurnal-sdm.blogspot.com

Kemajuan Organisasi

Sebelum membahas lebih jauh mengenai organisasi berorientasi nilai, kita akan membahas pengertian organisasi secara umum. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, Organisasi adalah kesatuan yang terbentuk karena penggabungan dari beberapa orang dalam suatu perkumpulan yang mempunyai tujuan tertentu. Menurut pengertian dari buku Pengantar Organisasi & Metode terbitan Gunadarma, Organisasi adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen.
Dari pengertian diatas kita mendapat kesimpulan bahwa organisasi bergerak berdasar pada banyak faktor, seperti Nilai & visi, Misi, Aturan, Profesionalisme, Insentif, Sumber daya, dan Rencana kerja. Kesemua faktor ini memberi dampak bagi organisasi yang ada. Dengan hilangnya satu dari faktor yang ada akan menggangu keseimbangan organisasi.
Nilai & Visi adalah faktor pertama yang akan dibahas. Nilai berarti mutu, kadar, baik – buruk, sedangkan Visi adalah kemampuan untuk melihat pada inti permasalahan yang dimana disini adalah organisasi. Kehilangan Nilai & Visi akan menyebabkan organisasi rusak, kerena faktor ini adalah dasar dari organisasi,segala sesuatu yang bergerak tanpa dasar yang jelas pasti akan hancur.
Faktor kedua adalah Misi, misi adalah tugas atau sesuatu yang akan menjadi pekerjaan organisasi. Hilangnya faktor ini akan seperti kapal tanpa tujuan. Misi yang jelas akan menjadi landasan yang tepat bagaimana organisasi akan dibawa.
Faktor ketiga adalah Aturan. Aturan sesuatu yang menjadi pembatas agar organisasi tidak melenceng. Tanpa aturan yang jelas, suatu organisasi akan terlibat dalam banyak kekacauan, semua orang dalam organisasi akan mudah memasukan kepentingannya masing-masing.
Profesionalisme adalah faktor keempat dalam organisasi. Sikap professional sangat perlu ditanamkan dalam organisasi untuk menghindarkan dari segala bentuk kecurangan. Organisasi tanpa individu professional akan menciptakan keresahan dalam bekerja.
Insentif adalah faktor keenam, insentif adalah suatu jenis tambahan penghasilan diluar gaji. Insentif adalah semacam motivasi agar para individu bekerja lebih giat dan professional. Dorongan motivasi dengan insentif banyak digunakan karena berdampak lebih cepat pada organisasi.
Faktor ketujuh adalah Sumber daya. Sumber daya adalah modal,faktor produksi dalam menjalankan organisasi. Sumber daya ada dua, SD alam dan SD manusia. Kedua sumber daya ini adalah motor dari organisasi. Indonesia sebagai Negara dengan Sumber daya alam yang banyak menjadi modal yang baik bagi industri, namun semua itu tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya sumber daya manusia yang baik dan professional.
Faktor terakhir adalah rencana kerja. Rencana adalah rancangan,rangka sesuatu yang akan dikerjakan. Rencana kerja yang tersusun dengan rapih akan memudahkan organisasi menjalankan kerjanya, sebaliknya jika tidak organisasi akan salah langkah.
Jika semua faktor berjalan dengan selaras dan seimbang maka organisasi akan berjalan dengan baik. Organisasi akan bergerak dengan baik dan mencapai sesuatu yang disebut Kemajuan.

Motivasi Karyawan dalam Perusahaan

Sebuah organisasi diisi oleh individu yang berbeda-beda karakternya, ada yang pekerja keras, pemalas dan biasa-biasa saja. Maju mundur usaha suatu organisasi bukan hanya ditentukan faktor pemimpinnya tetapi juga para staf pekerjanya. Banyak cara dilakukan agar para pekerja tetap giat dalam bekerja. Namun terkadang dibutuhkan suatu usaha ekstra agar pekerja dapat bekerja dengan giat.
Ada berbagai tipe bentuk perusahaan namun akan tetap ada hal yang sama didalamnya yaitu, organisasi. Salah satu hal yang terkait dalam memanajemen organisasi adalah motivasi. Motivasi merupakan kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan mendorong semangat dan kerelaan kerja pegawai.
Kerelaan pegawai untuk bekerja adalah hal yang penting karena dengan hal ini akan menimbulkan semangat dan tanggung jawab dari para pekerja. Bahkan ada suatu perusahaan multinasional yang berbasis teknologi memberi para pekerjanya saham perusahaan. Walau tidak besar namun, hal itu akan berdampak sangat besar. Dengan saham yang mereka miliki para pekerja akan bekerja lebih giat karena merasa memiliki perusahaan itu.
Motivasi mencakup segi-segi perangsang baik bersifat rohaniah maupun jasmaniah. Contoh dari segi rohaniah adalah kenaikan pangkat, pendidikan, pengembangan karir, pemberian cuti dan lain-lain. Banyak perusahaan memberi motivasi kepada karyawannya dengan pangkat. Dengan sistem ini diharapkan para pekerja akan lebih giat bekerja sehingga pangkat mereka naik dan fasilitas yang mereka dapat juga semakin tinggi.
Cuti juga adalah suatu motivasi karena para karyawan akan merasa lebih dihargai pikirannya. Banyak perusahaan memberi cuti kepada karyawannya agar dapat6 bersantai sehingga saat kembali bekerja akan sangat fokus. Biasanya para pekerja dibidang kreatif yang mendapat cuti seperti ini.
Motivasi dalam bentuk jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan, pemberian tunjangan, penyediaan fasilitas yang lengkap, dan sebagainya. Sistem upah yang baik akan memberi kenyamanan kepada karyawan apalagi bila diikiut bonus-bonus atau tunjangan. Perusahaan biasa memberi tunjangan kepada karyawannya yang berprestasi.
Fasilitas kantor juga adalah motivasi. Memang kadang kala banyak fasilitas kantor yang disalah gunakan karyawan. Namun, dengan pengawasan yang lebih baik fasilitas kantor akan menjadi motivasi bekerja seperti bila berpangkat manager akan mendapat fasilitas mobil. Para karyawan akan berusahaan bekerja lebih giat lagi.
Teori motivasi presatasi adalah suatu teori yang banyak dipergunakan. Suatu perusahaan banyak memberi kemudahan kepada para karyawannya yang berprestasi. Bonus atau tunjangan akan menanti semua karyawan yang dapat memberi keberhasilan bagi perusahaan. Motivasi seperti ini diyakini menumbuhkan semangat juang lebih bagi karyawan yang ingin merubah nasibnya.
Jadi, motivasi adalah suatu hal yang vital dalam organisasi, dengan motivasi tinggi perusahaan yang terancam bangkrut pun dapat bangkit. Motivasi bukan hanya harus datang dari perusahaan tapi dari pekerja itu sendiri.