Minggu, 18 April 2010

"Tuan Sempurna"

Dunia bukan tempat yang mudah untuk ditempati. Setiap orang berpacu dengan segala hal untuk memperoleh sesuatu. Hidup dibuat sekeras dan serumit mungkin. Berucap dan bertindak dengan semua logika yang ada, semua dengan perhitungan. Kalkulasi yang tiada akhir, bahkan untuk kasih sayang pun semua berdasar untung rugi.

Saat kita lahir, orang tua kita akan berdoa agar kita menjadi orang besar. Presiden, polisi, tentara. Kita terlatih untuk hidup berdasar nilai yang dilempar pada kita. Jarang kita menemukan orang tua yang berharap anaknya menjadi seniman, artis. Kenapa?

Karena penghasilan. Semua yang hidup saat ini berdasar uang. "Saya punya harga diri" ucapan setiap orang saat dihina orang lain. Tapi kenapa tidak bisa berkata seperti itu saat disuap orang lain. Bukankah saat kita menerima suap itu layaknya kita menjual harga diri kita sendiri.

Saya merasa, akhir-akhir ini pun jadi serakah. Ingin ini itu padahal semua tidak berdasar prioritas saya. Saya bosan menjadi "Tuan sempurna"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.