Senin, 26 Oktober 2009

Sejauh Mana Media Elektronik Mendukung Efektivitas Komunikasi

Perkembangan Zaman telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan. Manusia berevolusi dan berinovasi dalam menpertahankan hidup. Namun, yang saat ini nampak jelas perubahannya adalah bagaimana cara manusia berkomunikasi. Komunikasi adalah suatu keharusan dalam kehidupan karena menyangkut salah satu kebutuhan hidup manusia.

Komunikasi adalah salah satu cara manusia bertukar informasi. Kelancaran komunikasi informasi inilah yang menyebabkan manusia selalu berinovasi mencari penemuan media – media komunikasi. Mulai dari Radio, Pager, dan yang sedang tren adalah handphone dam smart phone, maupun media televisi.

Yang coba akan saya bahas adalah mengenai media televisi . Alasan mengapa saya memilih media ini karena media ini yang paling popular di masyarakat. Media ini juga lekat dengan diri saya sendiri.

Pertama, saya akan membahas televisi. Media elektronik yang bisa dikatakan tidak akan pernah ketinggalan Zaman, Walau model boleh berbeda – beda namun isi dan acaranya akan tetap sama saja. Televisi adalah media komunikasi yang mungkin paling mudah memberi informasi. Hampir bisa dikatakan seluruh Channel pada televisi kita siaran 18 jam perhari dan tidak libur dalam satu tahun.

Televisi memberi gambaran yang lebih nyata bagi kita mengenai suatu informasi karena bernetuk gambar, suara terkadang disertai tulisan sehingga kita dapat mencerna informasi lebih mudah dibandingkan media cetak dan Radio. Melalui televisi kita dapat informasi yang jelas. Siaran berita, talk show, musik dan sinema elektronik atau sinetron banyak akan kita dapati pada pertelevisian kita. Walaupun acara-acara lain juga dapat kita temui.

Bahkan ada channel di Indonesia yang memberi layanan informasi selalu seperti Metro Tv yang menyiarkan berita dalam tiga bahasa, Indonesia, Inggris dan Mandarin. dan channel lain yang memberi Headline News Untuk mendapat informasi lebih kita tidak hanya dapat dari channel dalam negeri maupun lokal tapi juga dari luar negeri namun untuk mendapatkannya kita harus mengeluarkan dana lebih untuk berlangganan.

Pertelevisian Indonesia memang dapat kita katakan cukup maju, namun masih cukup banyak pula kekurangannya. Kekurangan yang umum terjadi adalah masalah siaran yang tidak dapat di akses semua daerah. Saya pernah mendapati suatu kasus, daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Mereka lebih banyak mendapat channel Malaysia dibanding Indonesia, mirisnya anak – anak disana menjadi lebih cinta Malaysia di banding Indonesia bahkan saat ditanya mereka hapal kepala negara Malaysia tapi tidak Indonesia.

Masalah kedua yang banyak saya temui adalah dampak sinetron, sinetron memang memberi cerita yang cukup menarik namun jauh dari logika. Kehidupan yang ditunjukkan disana mungkin ada sebagian yang nyata namun tidak pantas ditayangkan, penuh adegan kekerasan dan caci maki yang tidak pantas. Dampak nyatanya bukan pada orang dewasa tapi pada anak-anak. Banyak saya menemui anak kecil yang bertingkah terlalu dewasa. Mereka mencaci dengan apa yang mereka dengar di sinetron. Bukan berarti Pihak televisi diam dengan hal ini, tapi himbauan dan kategori yang di buat tetap tidak efektif karena penayangannya yang masih pada waktu anak-anak bangun.

Disadari atau tidak banyak tayangan televisi yang menurut saya jauh dari logika. Televisi memang memberi berjuta informasi, sekarang kita sebagai pemersinya yang harus dapat mem-filter informasi yang kita terima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.